Audiens yang hadir merupakan kader IMM Parepare beserta tamu undangan dari beberapa kampus yang ada di Parepare diantaranya UMPAR, IAIN Parepare dan IAS Parepare. HMI, PMII, GMKI & IPM juga turut andil dalam diskusi kali ini.
"Kontestasi pemilihan bukan hanya tentang memilih, tapi juga memilah. Jangan sampai negara dipimpin oleh orang dengan baliho besar tapi gagasan kecil. " Gielbran (Ketua BEM UGM) Tuturnya sebagai pemantik pertama.
Pemantik masing-masing menuturkan argumentasi persoalan demokrasi. Bagaimana anak muda harusnya jeli pada setiap hal yang terjadi. Bukan hanya karena kebetulan mendekati pesta demokrasi tertinggi di bulan Februari mendatang, tapi bagaimana hasil dari terselenggaranya pemilihan bukan hanya dinilai dari secarik kertas saja.
Afiq Naufal (Ketua BEM Paramadina) menuturkan demokrasi adalah sesuatu yang mesti dibangun dari hati agar setiap kondisi menjadi sebuah kebaikan.
Memperhatikan hal besar tentu menjadi penting, namun memulai memperbaiki hal kecil juga tak boleh luput dari perhatian. Sebelum mengkhawatirkan siapa Presiden, tentunya kepala desa, Walikota atau Gubernur juga intim untuk diperbincangkan. Ketua BEM UNPAD - Haekal.
Ketua BEM UI, Melki membuka narasinya dengan segala bentuk kebijakan yang tidak sesuai dengan konstitusi yang berlaku adalah lawan yang nyata. Segala desakan dari oknum pemerintahan yang mencoba membunuh karakter kritis anak muda bukan menjadi halangan untuk berjalan dalam kebaikan.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang di narasikan langsung oleh Ketua Umum Aditya Yusriadi juga menuturkan bahwa demokrasi adalah hal yang tak bisa kita hindarkan dalam bernegara. Turut andil dalam diskusi dan tetap mengawal anak muda yang berjuang untuk negara adalah kewajiban bersama.